Jack Skellington Link Select

Selasa, 27 Maret 2012

Berkesenian Melalui Ogoh-Ogoh

penulis   : Komang Yogi Mandala

 
 Ogoh Ogoh Br. Ketapian Kelod

   Kreatifitas orang bali dalam berkesenian sangatlah mengagumkan sekali, mereka dapat mengapresiasikan seni mereka dalam bentuk yang beraneka ragam, seperti yang akan saya bahas saat ini, yaitu Berkesenian Melalui Ogoh-Ogoh. Ogoh-ogoh adalah simbol dari Bhuta kala atau perwujudan sifat raksasa yang akan diarak keliling desa sebagai penetralisir Bhuta kala yang setelah di arak akan di pralina.
   Di jaman sekarang ogoh ogoh sudah mempunya banyak fungsi seperti contohnya di kawasan kota Denpasar ogoh ogoh telah di perlombakan, para STT (Sekaa Teruna Teruni ) di kawasan Kota Denpasar sebagai perwakilan banjar saling berlomba lomba menjadi yang terbaik, menuangkan beerbagai ide kreatifnya ke dalam ogoh ogoh tersebut, sekarang ogoh ogoh sudah sangatlah modern seperti dari segi bahan pembuatannya menggunakan sterofom ( gabus ),sedangkan dulu pembuatan ogoh ogoh menggunakan bambu yang sudah di iris tipis, atau dalam bahasa bali cara tersebut disebut diulat.
    Ini ada beberapa contoh fotoproses pembuatan ogoh ogoh dari ST.Yowana Dharma Satya, Br. Ketapian Kelod : 









SEKIAN !!!
Read more »

Sabtu, 03 Maret 2012

Ogoh-ogoh, Sebuah Tradisi Menjelang Nyepi di Bali




12986289211498660734
OGOH OGOH YANG SIAP DIARAK KELILING DESA
Ogoh ogoh  ondel-ondel orang jakarte bilang) bagi orang Bali dimaknai sebagai simbol dari Bhuta kala atau perwujudan sifat raksasa atau kebatilan. Di Bali ogoh-ogoh biasanya dibuat menjelang hari raya Nyepi (Tahun barunya Orang Bali ) yang jatuh setiap 1 tahun sekali antara bulan Maret atau April. Nantinya, ogoh-ogoh akan diarak keliling desa  sehari menjelang hari raya Nyepi itu sendiri. Ogoh-ogoh ini  biasanya dibuat mengambil  tokoh-tokoh yang memiliki wajah seram, bertaring, dsb. Biasanya dibuat dalam ukuran yang sangat besar sesuai dengan kreatifitas penduduk di desa itu.
Pembuatan Ogoh-ogoh

Ogoh ogoh pada umumnya terbuat dari kulit bambu yang sudah dijemur sehingga mudah untuk di bengkokkan sesuai dengan keinginan sang pembuatnya. Kulit bambu yang sudah dibentuk ini nantinya akan di balut dengan kertas semen/koran bekas dan terakhir baru ditambahi cat atau ornamen-ornamen lainya untuk memperindah tampilan dari ogoh-ogoh ini. Bagian yang paling rumit adalah wajah dari ogoh-ogoh itu karena biasanya banyak dari pembuat ogoh-ogoh memesan khusus untuk Tapel (topeng) dari ogoh-ogoh yang mereka buat.
Kenapa Ogoh-ogoh dibuat ?
Ogoh ogoh biasanya di buat untuk menyemarakan Hari Raya nyepi atau Tahun Barunya orang Bali. Ogoh-ogoh nantinya akan diarak kellilng desa oleh para pemuda dari desa itu.
12986292481001674839
Sehari menjelang perayaan Hari Raya Nyepi di Bali atau yang disebut dengan “Pengerupukan” biasanya diadakan upacara yang namanya Tawur Agung, upacara yang berfungsi untuk membersihkan Buana Agung (bumi) dari para Bhuta (roh roh jahat) yang ingin  menguasai dunia ini.
Upacara Tawur Agung biasanya di mulai dari rumah masing masing penduduk. Setelah selesai dilanjutkan dengan melakukan upacara Mecaru di masing masing Banjar (sistem pemerintahan kecil dibawah desa) dan diteruskan dengan upacara Mecaru di masing masing desa dimana mereka tinggal. Nah dari sinilah ide kreatif orang Bali timbul. Dibuatlah ogoh-ogoh sebagai perlambang dari roh-roh jahat itu dan untuk mengusir roh-roh jahat ini maka ogoh-ogoh akan diarak keliling desa. Setelah selesai diarak, biasanya ogoh-ogoh ini akan dibakar di pertigaan desa  atau di bakar di kuburan. Sebuah Tradisi yang sangat membanggakan.
Perkembangan Ogoh-ogoh
Dari tahun ketahun ogoh-ogoh berkembang sangat pesat. Sseiring perkembangan jaman, berkembang pula daya imajinasi si pembuat ogoh-ogoh itu sendiri. Hingga saat ini pula karena kreatifitas yang luar biasa, sering kali diadakan lomba ogoh-ogoh antarbanjar di masing-masing desa. Demikian pula, bentuk dari ogoh-ogoh ini mengalami tranformasi kreatifitas kearah yang lebih halus. Jangan heran kalau suatu saat anda melihat bentuk dari 0goh-ogoh ini bukan lagi melulu menggambarkan seorang raksasa bertaring atau berwajah seram, tapi sudah banyak pula ogoh-ogoh yang menampilkan tokoh-tokoh pewayangan, seperti dewi sita yang berparas cantik, atau pula Arjuna, kereta kuda, binatang dsb. Selain itu, sering kali tampilan ogoh-ogoh ini mengikuti isu-isu yang sedang berkembang di tanah air.
Dampak Negatif dari Ogoh-ogoh
Setiap hal yang dilakukan secara beramai-ramai apalgi mengusung hal-hal yang berbau daerahisme tentu saja akan mengakibatkan adanya gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan hal-hal yang berbau anarkisme. Demikian pula ogoh-ogoh. Karena diarak mengelilingi desa, sering kali timbul gesekan antarpemuda yang mengusung ogoh-ogoh. Para pemuda ini biasanya mengedepankan rasa ego mereka masing-masing. Oleh krena itu, tidak jarang pawai ogoh-ogoh ini dilarang diadakan di beberapa tempat di Bali oleh aparat desa setempat untuk menghindari adanya konflik-konflik yang tidak mereka inginkan.
Dampak Positif dari Ogoh ogoh
Ogoh-ogoh sangat memberikan ruang berkreatifitas bagi para pemuda yang memiliki daya kretif yang tinggi. Di samping itu, ogoh-ogah juga dapat menumbuhkan rasa kebersamaan diantara para pemuda tersebut. Ogoh-ogoh juga dijadikan sarana untuk memperkenalkan budaya dan adat istiadat bagi generasi muda.
Pawai ogoh-ogoh biasanya dimulai pada sore menjelang malam dan bisa disaksikan di hampir seluruh ruas jalan di Bali.
foto foto diambil dari google

sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2011/02/25/ogoh-ogoh-sebuah-tradisi-menjelang-nyepi-di-bali/
Read more »

Kamis, 09 Februari 2012

JADWAL SELEKSI LOMBA OGOH OGOH 2012


Read more »

PARADE OGOH-OGOH”PANGERUPUKAN” NYEPI CAKA 1934/2012


[ 09-02-2012 | 1 pembaca ]

Ogoh-Ogoh Pangerupukan merupakan ekspresi kreatif masyarakat Kota Denpasar di dalam merayakan pergantian Tahun Caka. Parade Ogoh-Ogoh yang dikaitkan dengan Tawur Kesanga tersebut dipusatkan di Catus Pata ”Catur Muka” menjadi sebuah ritual ”Nyomia Bhutakala” dan peleburan ”dasamala” untuk menetralisir energi negatif agar menjadi energi positif. Peristiwa ritual ini disebut ”ngerupuk” atau ”mabuu-buu” yang berawal di rumah-rumah warga pada saat ”sandyakala”, yang kemudian dilanjutkan dengan mengusung Ogoh-Ogoh Bhutakala keliling desa dan mengitari Catus Pata dengan arah ”prasawiya”. Setelah ritual Ngerupuk, Ogoh-Ogoh Bhutakala itupun “di-prelina”, atau dimusnahkan. Ritual Ogoh-Ogoh Pangerupukan yang kini telah berkembang menjadi peristiwa budaya mengandung dua makna :
1) mengekspresikan nilai-nilai religius dan ruang- waktu sakral berdasarkan sastra-sastra agama,
2) merupakan karya kreatif yang menumbuhkan rasa kebersamaan dan rasa keindahan. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut di atas Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kebudayaan Kota Denpasar bekerjasama dengan Majelis Madya dan Parum Bendesa Desa Pakraman Denpasar, Listibiya Kota Denpasar, SKPD Kecamatan memfasilitasi tradisi kreatif masyarakat dengan melaksanakan Parade Ogoh-Ogoh Pangerupukan sekaligus menyambut Tahun Baru Saka 1934 dengan berpedoman kepada Buku Panduan Ogoh-Ogoh Pangerupukan Kota Denpasar Th. 2011.


TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai adalah : pertama, mendorong kreatifitas masyarakat, khususnya sekaa Teruna-Teruni melalui seni Ogoh-Ogoh; kedua, merayakan pergantian tahun Caka dan menyambut Tahun Baru Caka 1934 dengan tertib dan semangat kebersamaan; ketiga, menjadikan tradisi Ogoh-Ogoh sebagai salah satu ikon budaya ungulan Kota Denpasar.

PELAKSANAAN
Parade Ogoh-Ogoh Pangerupukan yang berlangsung di Catus Pata ”Catur Muka” akan dibuka oleh Bapak Walikota Denpasar pada Pk. 17.00 wita, menampilkan 20 Ogoh-Ogoh perwakilan dari masing-masing Kecamatan yang telah diseleksi dan ditetapkan oleh Tim Dinas Kebudayaan Kota Denpasar. Penyelenggaraan Parade kali ini akan dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan-ketuentuan teknis sebagai berikut :

1. Kelompok Masyarakat/Desa/Banjar/STT yang akan mengikuti Parade Ogoh-Ogoh Pangerupakan di Catus Pata ”Catur Muka” mendaftarkan keikutsertaannya di Kantor Kecamatan masing-masing dan batas waktu pendaftaran selambat-lambatnya 14 hari sebelum Hari Pangerupukan.

2. Kecamatan bersama-sama dengan Tim Seleksi Dinas Kabudayaan Kota Denpasar akan mendata Ogoh-Ogoh karya Masyarakat/Desa/Banjar/STT di masing-masing Kecamatan mulai dari H-10 sampai H-7 untuk mengamati dan kemudian menetapkan 5 (lima) Ogoh-Ogoh dari masing-masing kecamatan yang akan tampil dalam Parade Ogoh-Ogoh di Catus Pata ”Catur Muka”.

3. Bentuk dan tema Ogoh-Ogoh Pangerupukan adalah Ogoh-Ogoh Bhutakala dengan berpedoman kepada Buku Panduan Ogoh-Ogoh Pangerupukan Dinas Kebudayaan Th.2011. Ogoh-Ogoh yang tidak sesuai dengan tema Pagerupukan tidak akan dinilai dan tidak diperkanankan mengikuti prosesi ke Catus Pata ”Catur Muka”

4. Karya Ogoh-Ogoh yang telah ditetapkan sebagai nominasi hasil seleksi Tim Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, diwajibkan tampil pada Parade di Catus Pata ”Catur Muka”.

5. Ogoh-Ogoh Pangerupakan dari Desa/Banjar/STT di luar wilayah Desa Pakraman Denpasar tidak diperkenankan mengusung Ogoh-Ogohnya ke Catus Pata ”Catur Muka” kecuali Ogoh-Ogoh yang sudah ditetapkan berdasarkan hasil seleksi Tim Dinas Kebudayaan Kota Denpasar.

6. Landasan Etika dan Estetika yang dijadikan dasar pengamatan didalam menetapkan Ogoh-Ogoh perwakilan kecamatan tersebut antara lain :
• Komposisi : bentuk, anatomi, proporsi, warna, dan asessoris.
• Kreativitas : teknik dan rancang bangun, bahan, kerumitan dan ornamentasi.
• Eskpresi : penampilan, karakter dan tema.

7. Penampilan Parade Ogoh-Ogoh di Catus Pata Catur Muka diatur sebagai berikut :
a. Ogoh-Ogoh dari Kecamatan Denpasar Selatan menempati posisi dari arah Selatan Patung Catur Muka.
b. Ogoh-Ogoh dari Keamatan Denpasar Timur menempati posisi dari arah Timur Patung Catur Muka.
c. Ogoh-Ogoh dari Keamatan Denpasar Utara menempati posisi dari arah Utara Patung Catur Muka.
d. Ogoh-Ogoh dari Keamatan Denpasar Barat menempati posisi dari arah Barat Patung Catur Muka.
e. Parade akan dimulai dengan menampilkan Ogoh-Ogoh berturut-turut dengan perputaran prasawiya, mulai perwakilan Densel, Dentim, Denut, Denbar demikian seterusnya.
f. Penampilan Ogoh-Ogoh dapat ditata dengan atraksi sesuai temanya masing-masing dengan durasi maksimal 5 menit.

8. Untuk menjaga ketertiban dan keamanan Parade selain menurunkan petugas keamanan dari unsur Poltabes dan Pecalang Kota Denpasar, kepada seluruh peserta pengusung Ogoh-Ogoh diwajibkan memperhatikan :
a. Menyertakan pengamanan di kelompoknya masing-masing dengan melibatkan unsur pecalang desa/banjar.
b. Ogoh-Ogoh dibuat dari bahan-bahan yang tersedia dengan mempertimbangkan unsur-unsur : praktis, terjangkau, tidak berbahaya, dan dapat menunjang estetika bentuk. Ketinggian Ogoh-Ogoh disesuaikan dengan proporsi dan kondisi jalan yang akan dilalui.
c. Tidak diperkenankan menampilkan Ogoh-Ogoh yang mengandung unsur-unsur pornografi dan unsur-unsur absurditas lainnya yang bertentangan nilai-nilai positif dan tidak sesuai dengan bentuk dan tema Ogoh-Ogoh Pangerupukan.
d. Tidak diperkenan membawa senjata tajam dan peralatan yang dapat mengganggu ketertiban umum seperti : membawa petasan, mercon, alat-alat peledak lainnya.
e. Tetap mengedepankan nilai-nilai luhur dengan berperilaku sopan dan berbusana adat .

9. Ogoh-Ogoh Pangerupukan yang telah ditetapkan sebagai nominasi 5 besar oleh Tim Seleksi Dinas Kebudayaan Kota Denpasar akan diberikan dana pembinaan sebesar Rp. 7.900.000 dipotong pajak 6%, dan piagam penghargaan dari Walikota Denpasar. Hasil seleksi Tim Dinas Kebudayaan tidak dapat diganggu gugat.

10. Ogoh-Ogoh karya masyarakat, khususnya yang berada diwilayah Desa Pakraman Denpasar yang mengukuti prosesi di Catur muka diharapkan memperhatikan ketentuan yang telah ditetapkan.

11. Ketentuan-ketentuan diatas diharapkan juga dapat dindahkan oleh masyarakat secara luas demi kenyamanan kita bersama di dalam merayakan Hari Raya Nyepi dan memaknai Catur Berata Penyepian memasuki Tahun Caka 1934.


Denpasar, 6 Februari 2012
Dinas Kebudayaan Kota Denpasar.
Read more »

Rp 1,46 M untuk Ogoh-ogoh




DENPASAR, NusaBali
Jika tahun 2011, Pemkot Denpasar tidak memberikan bantuan untuk pembuatan Ogoh-ogoh, maka pada tahun 2012 ini terkait Nyepi yang jatuh pada 23 Maret, sebanyak Rp 1,46 miliar bakal dibagi-bagi kepada 419 Sekaa Teruna-Teruni (STT) se-Denpasar. Anggaran tersebut masuk pada APBD pos ekonomi kreatif berbasis budaya.

“Hanya saja untuk kapan dana ini bisa dicairkan nanti masih akan kita bahas lagi, karena nanti juga akan ada pemanggilan dulu,” kata Kabag Humas dan Protokol Pemkot Denpasar IB Rahoela, Jumat (3/2). Anggaran sebesar Rp 1,46 miliar lebih itu jika dibagi dengan 419 STT di Denpasar, maka setiap STT akan mendapatkan jatah Rp 3,5 juta. “Harapannya agar tetap bernafaskan budaya, seperti biasa nanti akan ada parade,” imbuhnya. Pihaknya juga menghimbau kepada peserta saat mengarak Ogoh-ogoh nanti tidak diiringi dengan musik-musik non tradisional. “Jangan sampai diiringi musik-musik terus sambil minum-minum, kita minta itu tidak dilakukan, karena parade ini tetap bernafaskan budaya,” harapnya.  Terkait dengan alasan tahun 2011 yang tidak ada bantuan untuk Ogoh-ogoh kemudian tahun 2012 ada, pihaknya mengatakan ada banyak pertimbangan. “Salah satunya adalah soal anggaran juga, kemudian juga rutinitas, kalau kita sendiri menginginkan terus menerus,” ungkapnya.

Lalu bagaimana syarat pencairan anggaran ini. ? “Kalau untuk teknisnya nanti akan kita bahas lagi, mungkin minggu ke tiga (Februari, red) akan dibahas,” pungkasnya.

Sekedar diketahui tahun 2011 lalu tidak ada bantuan untuk pembuatan Ogoh-ogoh yang digelontorkan Pemkot Denpasar kepada kelompok karang taruna atau STT di masing-masing banjar. Padahal pada tahun 2010 lalu, Pemkot Denpasar membagikan bantuan dana ekonomi kreatif kepada  415 STT yang ada di Kota Denpasar. Total dana yang dianggarkan 2010 lalu sekitar Rp 1,5 miliar.

Masing-masing STT mendapat bantuan Rp 3,5 juta sama dengan tahun 2012 ini. Nah, adanya kebijakan penghentian bantuan pada 2011 lalu, akhirnya mendapatkan reaksi keras dari STT dan anggota DPRD Kota Denpasar, yang menuding bantuan Ogoh-ogoh tahun 2010 hanya untuk kepentingan politis, karena saat itu dibagikan bertepatan dengan pelaksanaan Pilwali.
Read more »

Sabtu, 07 Januari 2012

Jangan Biarkan Kesenian Klasik Tenggelam

KESENIAN klasik Bali-–tari dan tabuh, jangan dibiarkan tenggelam. Kesenian
lawas yang sempat berjaya pada zamannya mesti terus dihidupkan dengan cara
sering dipentaskan dan diperkenalkan kepada generasi muda. ‘’Tarian klasik
seperti Oleg Tamulilingan, Panji Semirang, Tari Pendet, Tari Margapati,
Tari Wiranatha dan sebagainya mesti tetap dilestarikan. Jangan sampai kita
baru ngeh dan seolah-olah kepupungan tatkala ada pihak lain
menggunakannya,’’ ujar pengamat seni Drs. I Wayan Suardaniyasa, Senin
(2/11) .
Pengawas pagelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) asal Blahkiuh Badung ini
mengatakan, Tari Pendet misalnya, mesti terus dipentaskan. Jangan sampai
karena ada tarian penyambutan yang baru, Tari Pendet tak pernah lagi
dipentaskan atau seolah-olah dilupakan. Kesenian klasik itu penting terus
diperkenalkan kepada generasi muda. Seperti halnya di Jakarta, Tari Pendet
tetap dijadikan tari dasar bagi sanggar-sanggar seni. Sementara di Bali
Tari Pendet nyaris tak pernah dipentaskan, kecuali baru-baru ini ketika
mencuatnya kasus pengklaiman oleh pihak Malaysia. Semestinya, kesenian
klasik seperti Tari Pendet, Panji Semirang, Margapati dan sebagainya mesti
tetap disisipkan pada agenda PKB. Dengan demikian, kita selalu dapat
mengenang dan melestarikan warisan leluhur. ‘’Di Jakarta dari sejak tahun
1950-an Tari Pendet diajarkan di sanggar-sangar oleh seniman Bali Wayan
Diye (alm). Dan, tahun 1971-1976 saya (Suardaniyasa—red) bersama Made
Netra (alm) sempat mengajar Tari Pendet di sanggar-sanggar seni di
Jakarta seperti Sanggar Saraswati, Sanggar Badan Kesenian Angkatan
Kepolisian (BKAK), Sanggar Diyah Tantri. Jadi, Tari Pendet dijadikan tari
dasar untuk diajarkan selain Tari Legong Keraton. Itu tampaknya
berlangsung hingga saat ini. Bahkan setiap ada workshop tari Bali di
Jakarta, Tari Pendet selalu dipentaskan ,’’ kata Suardaniyasa yang seniman
tari, tabuh dan pencipta lagu serta penyanyi tersebut. Sementara di Bali,
Tari Pendet jarang dipentaskan, sejak kemunculan tari penyambutan yang
baru seperti Puspawresti, Panyembrama, Tari Sekar Jagat dan sebagainya.
‘’Pelestarian tari klasik mesti dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota.
Jangan sampai tidak ada lagi program pembinaan seni budaya Bali, pembinaan
kreativitas, apresiasi seni dan pelestarian kesenian langka,’’ kata
penerima Dharma Kusuma 2008 ini yang sempat melalang buana pentas seni.
Suardaniyasa tercatat sempat menari di Filipina 1973, di Saga Jepang 1995,
di Rotterdam Belanda 1999 dan di Bombay India dalam Konferensi PATA 2002.
Selain itu ia sempat menabuh di Montreal Canada 1997 dan Belgia 1999. (08)

sumber :  http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=7&id=23592
Read more »

Cara mudah mendapatkan Pacar


1. Menjadi diri sendiri
Hindari berpura-pura menjadi orang lain yang anda anggap akan disukai oleh orang yang anda sukai. Menjadi orang lain untuk menjaga image atau jaim tidak selamanya menyenangkan karena mungkin akan menyiksa batin anda. :Selain itu jika pasangan mengetahui sifat kita yang sebenarknya mungkin bisa membuatnya ilfil dan kecewa berat.
Jika tujuannya adalah untuk menjaga penampilah maka sah-sah saja. Contohnya seperti memakai parfum untuk menutupi bau badan, memakai rexona untuk menghilangkan burket dan basket, dan lain sebagainya.
 
2. Menjadi orang yang menyenangkan pasangan
Sebisa mungkin kita berkomunikasi dengan pasangan secara seimbang dua arah. Baik si cewe maupun si cowo harus bisa menjadi lawan bicara yang seirama dan dapat membuat yang lain menjadi nyaman, terhibur serta tidak membosankan. Hindari gugup yang berlebihan karena gugup yang terlalu berlarut-larut dapat merusak komunikasi yang ada.
Pelajari apa yang disukai oleh pasangan. Hidari hal-hal yang tidak disukai oleh orang yang kita sukai dan berusaha melakukan apa yang disukai disesuaikan dengan batas kemampuan kita.
 
3. Menjadi orang baik
Siapa sih yang tidak suka dengan orang yang baik? Hanya segelintir cewek atau cowok saja yang senang dengan penjahat. Sifat baik yang dimaksud antara lain adalah jujur, setia, pengertian, suka menabung, sopan, rendah diri, tidak pelit, suka membantu, tidak merokok, tidak menggunakan narkoba, rajin beribadah, berorientasi jangka panjang, menghindari zina dan lain sebagainya.
Memiliki sifat yang tidak pemarah, sabar, bertanggungjawab, setia dan pengertian adalah sifat yang paling disukai. Bila anda belum memilikinya maka segera belajar untuk merubah sikap / sifat anda untuk menjadi lebih baik di mata orang lain tidak hanya di mata si do’i.

4. Memiliki modal yang cukup
Modal dalam hal ini tidak selamanya harus berbentuk uang atau materi. Modal sifat baik, tekat yang kuat serta keseriusan yang tinggi terkadang dapat mengalahkan harta dan materi. Selama sang pujaan hati merasa nyaman itu merupakan modah yang cukup kuat.
Uang dan materi jangan dijadikan hal yang berlebihan karena jangan sampai anda mendapatkan orang yang meterialistis sebagai pacar atau jodoh pasangan hidup anda. Buatlah materi yang anda miliki sebagai alat untuk melancarkan aktivitas pdkt anda.
Manage dengan baik setiap pos-pos pengeluaran jangan sampai kita menjadi terlihat pelit atau terlalu menghamburkan uang. Siapkan dana untuk nonton ke bioskop, pergi belanja bulanan kebutuhan sehari-hari, pulsa telepon hp serta sms, makan bareng, dan lain sebagainya.

5. Didukung oleh lingkungan
Keluarga, teman dan tetangga yang baik tentu akan menjadi nilai plus buat anda. Jika anda merasa lingkungan anda belum atau kurang mendukung, sebaiknya anda lakukan bina lingkungan untuk menjadi lebih baik sehingga dapat menunjang aktifikas pendekatan dengan kekasih hati.
 
6. Konsisten dan konsentrasi tinggi
Jangan mudah terpengeruh oleh godaan dan perkataan orang lain. Yakinlah bahwa si dia adalah pacar atau jodoh yang tepat bagi anda, namun anda juga harus mempelajari doi dengan baik agar kelak tidak merasa salah memilih pasangan. Hubungi doi setiap hari di waktu senggang untuk menjadi komunikasi dua arah yang lancar yang baik dengna membahas hal-hal yang disukai kedua belah pihak dengan sisipan humor untuk menghangatkan suasana.
Berikan sang tambatan hari waktu, tenaga, pikiran dan perasaan anda sepenuhnya agar si dia merasa dihargai. Buat rencana ke depan uantuk membina hubungan yang lebih jauh. Ajaklah si dia berdiskusi dengan anda mengenai masa depan nanti untuk melihat seberapa serius dia dengan anda.
met mencoba, tp yg dah pnya pasangan jngn coba2 tuk ngedapitin yg lain lg,,,,,
Read more »